Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

YouTube Wajibkan Konten Kreator Beri Label Jika Gunakan AI

journalist-avatar-top
By
Wednesday, November 22, 2023 09:05
0
youtube_wajibkan_konten_kreator_beri_label_jika_gunakan_ai

Youtube Wajibkan Konten Kreator Beri Label Jika Gunakan Ai

Indocafe

MISTAR.ID

YouTube mengambil langkah untuk meningkatkan transparansi dan perlindungan pengguna di platformnya. YouTube akan mewajibkan para konten kreator untuk memberikan label pada video mereka jika konten yang diunggahnya mengandung atau dihasilkan dari kecerdasan buatan (AI).

“Tindakan ini diambil untuk mengatasi potensi penyalahgunaan AI dan melindungi platform dari konten yang dihasilkan oleh AI. YouTube mewajibkan para kreator untuk menandai video yang menggunakan AI,” tulis YouTube dalam pernyataan resminya, Rabu (22/11/23).

Ketentuan ini mulai berlaku, jelas perwakilan YouTube, dalam beberapa bulan ke depan. Secara khusus, persyaratan pemberian label pada video AI diklaim sangat penting. Khususnya video yang membahas topik-topik sensitif, seperti pemilihan umum, konflik, krisis kesehatan masyarakat, dan peran pejabat publik.

YouTube memastikan, konten kreator yang melanggar aturan ini akan menghadapi sanksi mulai dari penghapusan konten hingga penangguhan dari Program Mitra YouTube.

Baca juga: Penampilan Putri Ariani di Final AGT 2023 Masuk Posisi Puncak Trending YouTube

Label baru akan diletakkan di panel deskripsi video. Kemudian, untuk video yang membahas topik sensitif, label yang lebih mencolok akan ditampilkan langsung di pemutar video. Perlu juga diketahui, khusus video yang menampilkan kekerasan atau sejenisnya masih dapat dihapus oleh YouTube karena dapat memberikan dampak kepada penonton.

Lebih jauh, YouTube juga akan fokus pada konten musik yang dihasilkan oleh AI, termasuk lagu-lagu sintetis yang meniru suara artis terkenal. Untuk mengatasi masalah ini, platform ini akan segera menerapkan mekanisme yang memungkinkan label dan distributor musik meminta penghapusan konten tersebut.

“Dalam mengevaluasi apakah akan mengabulkan permintaan penghapusan, kami akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti apakah konten tersebut digunakan untuk pelaporan berita, analisis, atau kritik terhadap vokal sintetis,” tulis YouTube. (mtr/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap